Rabu, 11 Januari 2012

SISTEM INFORMASI AKUTANSI

11. Teknologi informasi auditing
11.1 Konsep-konsep auditing PDE
Beberapa konsep utama dalam auditing antara lain:
-evidence
-due audit care
-fair presentation
- independence
-dan ethical conduct
Masing-masing konsep ini menempati posisi yang cukup penting dalam struktur dari teori auditing.
Struktur Audit Laporan Keuangan
Tujuan dan tanggungjawab utama auditor ekstern adalah menilai kewajaran laporan keuangan suatu perusahaan. Audit interim, bertujuan pengujian ketaatan. Tujuan pengujian ketaatan adalah untuk melihat eksistensi, aktivitas dan pengecekan kontinuitas kegiatan yang mengandalkan sistem pengendalian intern tersebut.
Data Uji
Data Uji merupakan masukan yang disajikan auditor yang memuat data yang absah dan yang tidak absah.
Pendekatan Fasilitas-Uji-Terpadu.
Pendekatan (ITF) mencakup penggunaan data ujian juga pembuatan entitas (seperti pemasok, karyawan produk, produk, akun) fiktif. dalam file master sistem komputer.
Kegiatan Audit Terprogram.
Kegiatan Audit Terprogram merupakan teknologi audit yang mencakup modifikasi program komputer untuk tujuan-tujuan audit. ini dicapai dengan membentuk suatu kegiatan audit khusus di dalam program produksi. reguler.
Penelaahan Dokumentasi Sistem
Penelaahan dokumentasi sistem, seperti deskripsi naratif, bagan arus dan daftar program, barangkali merupakan teknik auditing PDE yang tertua, dan tetap diguanakan secara luas sampai sekarang.
Sebagian besar pendekatan PDE audit merupakan variasi dari struktur tiga tahap. tahap – tahap dimaksud adalah telaahan dan evaluasi awal atas area yang akan diaudit, telaahan dan evaluasi rinci, dan pengujian. Tiga jenis PDE audit dapat dilakukan, yaitu audit atas aplikasi, audit atas pengembangan sistem aplikasi, dan audit atas pusat layanan komputer.
11.2 Teknologi PDE Auditing

Audit teknologi informasi adalah bentuk pengawasan dan pengendalian dari infrastruktur teknologi informasi secara menyeluruh. Audit teknologi informasi ini dapat berjalan bersama-sama dengan audit finansial dan audit internal, atau dengan kegiatan pengawasan dan evaluasi lain yang sejenis. Pada mulanya istilah ini dikenal dengan audit pemrosesan data elektronik, dan sekarang audit teknologi informasi secara umum merupakan proses pengumpulan dan evaluasi dari semua kegiatan sistem informasi dalam perusahaan itu. Istilah lain dari audit teknologi informasi adalah audit komputer yang banyak dipakai untuk menentukan apakah aset sistem informasi perusahaan itu telah bekerja secara efektif, dan integratif dalam mencapai target organisasinya.

Biasanya, auditor system informasi menerapkan teknik audit berbantuan komputer, disebut juga dengan CAAT (Computer Aided Auditing Technique). Teknik ini digunakan untuk menganalisa data, misalnya saja data transaksi penjualan, pembelian, transaksi aktivitas persediaan, aktivitas nasabah, dan lain-lain.
11.3 Jenis-jenis audit PDE

1.Systems and Applications

Pada bagian ini mewakili bagaimana sebuah data diproses melalui aplikasi perangkat lunak komputer yang dikelola melalui suatu sistem yang biasanya terdiri atas tingkatan hierarkis yang mengikuti aturan bisnis yang berlaku di organisasi yang menggunakannya.
Sehingga proses auditnya sendiri akan meliputi verifikasi terhadap sistem dan aplikasinya apakah handal, efisien serta memiliki kontrol yang melekat untuk memastikan kebenaran, kehandalan, kecepatan maupun keamanan pada saat pengiriman, pemrosesan serta pengeluaran informasi di setiap tingkatan kegiatan sistem.

2.Information Processing Facilities

Merupakan komponen yang terkait dengan fasilitas-fasilitas yang digunakan untuk mengolah informasi di suatu organisasi. Biasanya ini terkait dengan perangkat keras seperti misalkan scanner, komputer server, formulir, dsb.
Di komponen teknologi informasi ini dilakukan verifikasi untuk memastikan apakah fasilitas pemrosesan terkendalikan untuk memastikan kecepatan, ketepatan dan tingkat efisiensi dari aplikasi-aplikasi berada dalam kondisi normal serta di bawah kemungkinan adanya potensi kerusakan/gangguan.

3.Systems Development
Adalah bagian dari proses pembangunan maupun pengembangan dari sistem yang sudah ada dalam suatu organisasi sesuai tujuan-tujuan aktivitasnya.
Proses audit pada komponen ini ditujukan untuk memverifikasi apakah setiap sistem yang sedang dalam proses pengembangan sesuai dengan tujuan/pedoman/arahan/visi/misi dari organisasi penggunanya.
Selain itu proses audit pada bagian ini juga ditujukan untuk memastikan apakah selama proses pengembangan sistem sesuai dengan standar-standar yang secara umum digunakan dalam pengembangan sistem.
12. Perencanaan dan analisis sistem
12.1 perencanaan dan analisis system
Perancangan sistem informasi merupakan pengembangan sistem baru dari sistem lama yang ada, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru.
Sekarang dibahas:
- Siklus hidup
- Analisis Perancangan

SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI (SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLES - SDLC)

Secara konseptual siklus pengembangan sebuah sistem informasi adalah sbb:
1. Analisis Sistem: menganalisis dan mendefinisikan masalah dan kemungkinan solusinya untuk sistem informasi dan proses organisasi.
2. Perancangan Sistem: merancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi
3. Pembangunan dan Testing Sistem: membangun perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem dan melakukan testing secara akurat. Melakukan instalasi dan testing terhadap perangkat keras dan mengoperasikan perangkat lunak
4. Implementasi Sistem: beralih dari sistem lama ke sistem baru, melakukan pelatihan dan panduan seperlunya.
5. Operasi dan Perawatan: mendukung operasi sistem informasi dan melakukan perubahan atau tambahan fasilitas.
6. Evaluasi Sistem: mengevaluasi sejauih mana sistem telah dibangun dan seberapa bagus sistem telah dioperasikan.
Siklus tersebut berlangsung secara berulang-ulang. Siklus di atas merupakan model klasik dari pengembangan sistem informasi. Model-model baru, seperti prototyping, spiral, 4GT dan kombinasi dikembangkan dari model klasik di atas.


ANALISIS SISTEM
Alasan pentingnya mengawali analisis sistem:
1. Problem-solving: sistem lama tidak berfungsi sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu analisis diperlukan untuk memperbaiki sistem sehingga dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan.
2. Kebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau lingkungan sehingga diperlukan adanya modifikasi atau tambahan sistem informasi untuk mendukung organisasi.
3. Mengimplementasikan ide atau teknologi baru.
4. Meningkatkan performansi sistem secara keseluruhan.


12.2 Langkah-langkah analisis sistem

Langkah-langkah Analisis Sistem
Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus
dilakukan oleh analis sistem :
1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah
2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada
3. Analyze, yaitu menganalisis sistem
4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.
Fakta atau data yang diperoleh dari hasil penelitian harus dikumpulkan sebagai
suatu dokumentasi sistem lama. Dokumentasi dari hasil penelitian ini diperlukan
untuk beberapa hal, yaitu sebagai berikut ini :
a. Membantu kelengkapan (aid to completeness)
Dengan digunakannya formulir-formulir standar untuk mencatat fakta, maka data
yang belum terkumpul akan terlihat.
b. Membantu analisis (aid to analysis)
Data yang dicatat dalam bentuk tabel atau bagan memungkinkan sistem akan
lebih mudah dipahami dan dianalisis
c. Membantu komunikasi (aid to communication)
Formulir-formulir standar akan membantu anggota-anggota tim analis untuk
berkomunikasai dengan efektif satu dengan yang lainnya. Selain itu juga dapat
membantu komunikasi antara analis, pemrogram komputer, operator dan pemakai
sistem
d. Membantu pelatihan (aid to training)
Pelatihan akan lebih efektif bila dilampiri dengan bahan-bahan yang diperlukan
secara tertulis.
e. Membantu keamanan (aid to security)
Dokumentasi yang berisi dengan fakta terkumpul dapat diibaratkan sebagai bestek
rancangan gedung yang telah digambar oleh arsitek dan telah dihitung oleh
insinyur teknik sipil. Bila gedung yang akan dibangun tidak sesuai dengan
keinginan pemakai, atau ada perubahan-perubahan yang perlu dilakukan
12.3 Teknik-teknik pengkumpulan fakta

Teknik - teknik pengumpulan data
A.Angket

Angket adalah suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan yangdiajukan pada responden untuk mendapat jawaban (Depdikbud:1975). Angket adalah suatudaftar atau kumpulan pertanyaan tertulis yang harus dijawab secara tertulis juga ( WS.Winkel, 1987).Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakankomunikasi dengan sumber data (I. Djumhur, 1985). Kuesioner atau angket merupakanteknik pengumpulan data yang tidak memerlukan kedatangan langsung dari sumber data (Dewa Ktut Sukardi, 1983 ). sumber : http://www.scribd.com/doc/55893181/Angket

B.Wawancara

Menurut pengertiannya wawancara adalah Tekhnik pengumpulan data

atau informasi dari “informan” dan atau “Responden” yang sudah di tetapkan, di lakukan dengan cara ”Tanya jawab sepihak tetapi sistematis” atas dasar tujuan penelitian yang hendak di capai.
Ada berbagai tujuan yang dapat dicapai dalam wawancara yaitu :
1.

Menciptakan hubungan baik diantara dua pihak yang terlibat ( subyek wawancara
dan pewawancara ). Pertemuan itu harus bebas dari segala kecemasan dan
ketakutan sehingga memungkinkan subyek wawancara menyatakan sikap dan
perasaan dengan bebas, tanpa mekanisme pertahanan diri yang kadang-kadang
menghambat pernyataannya.
2.

Meredakan ketegangan yang terdapat dalam subyek wawancara. Oleh karena
subyek wawancara pada umumnya membawa berbagai ketegangan emosi ke
dalam
pertemuan dalam wawancara itu, maka kedua belah pihak harus berusaha
meredakan ketegangan di dalam dirinya.
3.
Menyediakan informasi yang dibutuhkan. Dalam wawancara kedua belah pihak
akan mendapat kesempatan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkannya.
4.
Mendorong kearah pemahaman diri pada pihak subyek wawancara. Hampir
semua subyek wawancara menginginkan pemahaman diri yang lebih baik
5.
Mendorong ke arah penyusunan kegiatan yangkons tr uktif pada subyek
wawancara

12.4 Teknik-teknik mengorganisasikan fakta

TEKNIK-TEKNIK UNTUK MENGORGANISASIKAN FAKTA

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA

Pengukuran kinerja adalah analisis kuantitatif atas tugas-tugas untuk mempelajari dan mengukur efisiensi tugas-tugas tersebut.

ANALISIS DISTRIBUSI KERJA

Analisis distribusi kerja sangat mirip dengan analisis pengukuran kinerja. Perbedaan utama analisis ini adalah bahwa analisis distribusi kerja berfokus pada tugas-tugas tertentu individu tertentu. Sementara analisis pengukuran kinerja berfokus pada satu tugas tertentu.

ANALISIS ARUS INFORMASI

Bagan arus dokumen dan analitis dapat bermanfaat untuk memberikan gambaran menyeluruh berkaitan dengan pemrosesan transaksi dalam organisasi.

ANALISIS FUNGSIONAL

Analisis fungsional berbeda dengan analisis informasi dalam hal tidak adanya masukan,keluaran,atau proses yang dispesifikasikan. aplikasi yang berguna untuk teknin jenis ini adalah analisis fungsional hirarkis. Diagram fungsi hirarkis yang memuat bagan arus pendukung menunjukkan masukan,keluaran, dan proses yang disebut HIPO(hirarki, ditambah masukan-proses-keluaran)

ANALISIS MATRIKS

Teknik terakhir untuk mengorganisasikan fakta adalah analisis matriks. matriks masukan/keluaran dapat sangat bermanfaat bagi perencang sistem. satu masalah penting yang dihadapi perancang sistem adalah spesifikasi tata letak catatan dan struktur file.

12.5 ANALISIS SISTEM TERSTRUKTUR

Analisis sistem tersturuktur adalah pendekatan analisis sistem yang berawal dengan deskripsi yang sangat umum mengenai sistem tertentu fan kemudian diproses melalui beberapa langkah logis, yang kemudian diproses melalui beberapa langkah logis yang masing masing dirincikan dan berakhir dengan kode program komputer.

DIAGRAM ARUS LOGIS KONTRA BAGAN ARUS

Dokumentasi serupa digunakan untuk perancangan dan analisis. dalam perancangan sistem baru atau analisis sitem berjalan, diagram arus data logis khususnya bermanfaat karena memisahkan masalah-masalah arus logis dan implementasi fisik dalam kata lain bagan arus dokumen penting dalam mendokumentasikan implementasi fosik

PERANCANGAN SISTEM KONTRA ANALISIS SISTEM

analisis sistem terstruktur dan perancangan sistem terstruktur merupakan proses-proses yang sangat serupa. rancangan berkaitan dengan penciptaan sistem baru atau dimodifikasi, sedangkan analisis mencakup evaluasi kritis atas masalah-masalah tertentu.




13. Perancangan sistem
13.1 Langkah-langkah perancangan system
PERANCANGAN SISTEM

Perancangan system dapat disebut sebagai formulasi cetak biru system yang lengkap. Perancangan system berproses dari bersifat umum ke khusus. Ini merupakan hakekat pendekatan atas bawah. Fungsi-fungsi dan tujuan umun yang harus dicapai oleh system tertentu pertama harus di identifikasikan .
Evaluasi Alternatif-alternatif Rancangan
Perancangan system biasanya dihadapkan pada beberapa pemecahan, yang seluruhnya muncul dari pengalaman. Oleh karena itu, aspek yang sangat penting dalam perancangan system adalah perhitungan dan pertimbangan berbagai alternatif-alternatif utama rancangan . Dalam merancang system yang lengkap ada 2 pendekatan umum, pendetan pertama adalah rancangan system benar-benar dari awal. Pada pendekatan kedua perancang memlih dan merekomendasikan system pra-buat (yang telah dirancang). Paket-paket computer kadang-kadang dapat memenuhi kebutuhan spesifik situasi tertentu dengan pekerjaan perancangan yan minim. Dalam memodifikasi system berjalan terdapat beberapa pendekatan dasar yang dapat diambil. Pertama adalah dengan memodifikasi data yang dikumpulkan dan laporan yang dihasilkan. Pendekatan kedua untuk merancang ulang system berjalan mencakup mengorganisasi ulang tanggungjawab pekerjaan. Oleh karna itu para perancang system harus berhati-hati untuk merekomendasikan perubahan organisasiaonal yaitu jika hanya benar-benar diperlukan .
Penjalasan alternative
Dalam alternative perancangan tersentralisasi setiap divisi memberikan data akuntansi ke system computer pusat. Kemudian, system computer pusat akan membuat dan mendistribusikan laporan kepada setiap divisi. Dalam alternative perancangan terdesentralisasi, setiap divisi memiliki computer sendiri dan mengumpulkan data sendiri.
Mengevaluasi Alternatif-Alternatif
Criteria utama untuk memilih alternative untuk implementasi adalah biaya kontra manfaat. Factor penting lainnya yang harus dipertimbangkan adalah kelayakan. Proposal yang dirancang harus layak secara teknis maupun operasional, harus memungkinkan bagi perusahaan untuk mengimplementasikan spesifikasi-spesifikasi rancangan.
Pembuatan Spesifikasi-Spesifikasi Rancangan
Aturan pertama dalam pembuatan spesifikasi2 perancangan adalah bahwa para perancang harus bekerja mundur (backward) dari keluaran ke masukan. Sejalan dengan tujuan2 sistem, perancang harus merancang seluruh laporan management dan dokumen2 keluaran pada langkah pertama dari proses.
Pembuatan dan Penyampaian Spesifikasi Rancangan Sistem
Spesifikasi2 rancangan lengkap harus disajikan dalam bentuk proposal . proposal rancangan terinci harus mencakup masalah2 penting untuk mengimplementasikan proyek perancangan secara actual.

13.2 Pertimbangan-Pertimbangan Perancangan Umum

Perancangan keluaran
Perimbangan pertama dan paling penting dalam perancangan pengeluaran adalah efektifitas biaya. Prinsip efektifitas biaya harus diterapkan untuk sluruh elemen dalam system karena investasi dalam system informasi sama seperti pengeluaran anggran modal lainnya harus dievaluasi dasar biaya atau manfaat. Tujuannya adalah memaksimalkan rasio manfaat terhadap biaya dan memenuhi tujuan sistem2 tertentu.
Perancangan Database
Ada beberapa prinsip penting yang diterapkan dalam perancangan database. Arti pentingnya adalah bahwa database perusahaan harus dipadukan. Keterpaduan (integrasi) berarti menghindarkan pengumpulan dan pemeliharaan unsur2 data yang sama dalam lebih dari satu tempat dalam perusahaan. Standarisasi yang berarti bahwa seluruh unsur2 data dimasukan dalam format standard an membuat nama yang jika digunakan untuk lebih dari satu tempat.
Pemrosesan Data
Salah satu pertimbangan penting dalam pemrosesan data berkaitan dengan masalah keseragaman dan keterpaduan penting untuk memastikan bahwa seluruh sitem pemrosesan data perusahaan berjalan sesuai dengan rencana2 umum.
Masukan Data
Salah satu pertimbangan yang sulit dalam perancangan system masukan data adalah akurasi. Penggunaan dokumen2 sumber yang dirancang secara baik akan mendoron karyawan untuk mencatat data secara akurat tanpa penghilangan2.
Pengendalian dan pengukuran-Pengukuran keamanan
Mengimplementasikan pengendalian pengendalian yang memadai seringkali terabaikan. Dalam banyak kasus,dalam tim perancangan termasuk spesialis system informasi yang memahami pengendalian tetapi tidak memiliki pengetahuan rinci mengenai hal tersebut.



13.3 Teknik – teknik perancangan

Perancangan system merupakan kreatifitas kreatif. Oleh karena itu perancangan system dapat dipandang sebagai seni, meskipun telah dikembangkan teknik – teknik baku.

Perancangan formulir
Masalah perancangan formulir harus diberi perhatian secara seksama oleh tim perancang system Karena formulir – formulir merupakan penghubung antara pemakai dengan system itu sendiri.
Lembar analisis formulir
Lembaran ini mengikhtisarkan seluruh masalah yang relevan dengan order pembelian. Secara bersama – sama, seluruh informasi ini dapat bermanfaat bagi perancang untuk mengevaluasi formulir yang ada.
Diagram hirarki data
Diagram jnis ini secara logis mengaitkan unsur – unsur data serupa, sehingga memudahkan perancang untuk melakukan penambahan atau penghapusan elemen – elemen data tambahan untuk tata letak tertentu
Bagan tata letak formulir
Bagan tata letak formulir mencakup penggunaan kisi-kisi dimana setiap unsure dalam kisi-kisi berhubungan dengan lokasi tertentu dalam layar video, printer computer, atau media lainnya dimana formulir itu akan di tampilkan.

Perancangan data base
Diagram struktur data menunjukan hubungan antara berbagai jenis catatan. Sebagai contoh, perusahaan manufaktur dapat memiliki beberapa catatan dalam berbagai database yang berkaitan dengan pelanggan tertentu.matriks-matriks yang berkaitan dengan file dapat membantu untuk menentukan penggunaan unsure-unsur data dalam file secara efektif dan efisien , eliminasi unsure-unsur data yang tidak dibutuhkan atau sia-sia, dan optimalkanstruktur file secara umum.
Paket-paket perancangan system
Tujuan paket-paket ini adalah untuk membantu perancangan dalam melakukan pendekatan secara sistematis untuk memecakan masalah tertentu.paket-paket ini membantu perancang menstrukturkan masalah perancang, yang akan menghemat waktu.sistem-sistem perancangan prapaket memiliki keunggulan dalam membantu perancang untuk menstrukturkan masalah tertentu.
Pemilihan perangkat lunak dan perangkat keras
Sebagian dari tahap perancangan akan dihilangkan jika yang diambil adalah keputusan membeli. Paket perangkat lunak yang dikhususkan memang diperuntukan, misalnya toko-toko eceran atau kantor akuntan public. satu hal terakhir mengenai pembelian setiap perangkat keras atau perangkat lunak computer adalah merupakan kesalahan jika pembelian di pengaruhi anggapan bahwa harga akan turun atau versi baru akan muncul dari waktu segera.







14. Implementasi operasi,dan pengendalian sistem.

14.1 Implementasi system.

Dalam proses Implementasi di perlukan adanya keterkaitan terhadap sistem informasi,dan dalam siklusnya dapat dijelaskan diantaranya :
A. Identifikasi Pemahaman awal perlunya pembuatan sistem informasi dan permintaan formal untuk mengembangkan sistem informasi.
B. Inisiasi dan Perencanaan Untuk menentukan spesifikasi kebutuhan dan untuk mengetahui bagaimana sistem informasi dapat membantu penyelesaian permasalahan. Pada tahap ini dibuat keputusan perlunya dibuat suatu aplikasi atau mengembangkan aplikasi yang sudah ada. Melakukan analisis untuk membuat spesifikasinya
C. Analisisgstrukturkan kebutuhan pengguna serta menseleksi aplikasi lain yang sudah ada. Pada tahapan ini akan diperoleh spesifikasi fungsional sistem.
D. Perencanaan Logika Mendapatkan dan menstrukturkan kebutuhan sistem informasi secara keseluruhan. Pada tahap ini akan diperoleh spesifikasi rinci data, laporan, tampilan, dan aturan pemrosesan.
E. Perancangan Fisik Mengembangkan spesifikasi teknologi yang akan digunakan, pada tahap ini akan diperoleh struktur program dan basisdata, serta perancangan struktur fisik.
F. Implementasi Pembuatan program dan basisdata, melakukan instal dan menguji sistem. Pada tahapan ini akan diperoleh program aplikasi dan dokumentasi.
G. Pemeliharaan Melakukan pemantauan kegunaan dan fungsi sistem, serta melakukan audit sistem secara periodik.
14.2 pengendalian keuangan dalam sistem informasi

. Laporan keuangan adalah salah satu aspek yang diperhatikan oleh pemakai laporan keuangan dalam menentukan kinerja perusahaan. Kinerja suatu perusahaan merupakan informasi yang dibutuhkan oleh pihak eksternal. Jika informasi ini disajikan dengan benar maka informasi tersebut sangat berguna bagi siapa saja untuk mengambil keputusan tentang perusahaan yang dilaporkan tersebut. Berdasarkan uraian diatas, penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut : “Sistem informasi akuntansi berperan dalam meningkatkan efektivitas penyajian laporan keuangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut